Saturday 16 May 2015

ASNLF Aceh Kecam Berat Bendera Bulan Bintang jadi Bendera Propinsi di Negara Republik Indonesia

Foto : Ketua Presedium ASNLF Arif Fadhillah (paling kanan) dari jerman ikut serta bersama seratusan aktivis ASNLF perwakilan Swedia, Denmark, Belanda dan Norwegia serta Amerika
Lhokseumawe – Kisruh tentang bendera Bulan Bintang (BB)yang kembali memanas pasca gagal di naikkan dihalaman gedung DPRA dua hari lalu mendapat tanggapan dari ASNLF, malah sebelumnya pada peringatan hari May Day sedunia stockholm Swedia yang diikuti oleh perwakilan ASNLF dari Amerika, Jerman, Belanda , Norwegia dan Denmark dengan jelas sudah menolak dan mengecam jika bendera perjuangan Aceh Merdeka yang dideklarasikan oleh Alm Tgk Hasan Tiro ini dijadikan bendera salah satu propinsi di wilayah NKRI.
Terkait dengan penolakan dari ASNLF tersebut, Pemimpin Redaksijurnalatjeh.com mencoba mewawancarai langsung ketua Presedium ASNLF Ariffadhillah di jerman dengan menggunakan bahasa Aceh yang redaksi terjemahkan dalam bahasa Indonesia,
Ariffadhillah: “Semua masyarakat tahu bahkan dunia Internasional tahu bahwa bendera bulan Bintang adalah bendera simbol pergerakan perjuangan Aceh Merdeka dengan tujuan untuk berdirinya Negara Aceh yang berdaulat, dan hal ini juga sesuai dengan telah diterimanya bendera bintang bulan sebagai bendera perjuangan ASNLF kedalam UNPO (The Unrepresented Nations and Peoples Organization) yaitu sebuah badan internasional, yang didirikan pada tahun 1991,dan mempunyai 41 anggota dari bangsa-bangsa pribumi yang tidak diakui, minoritas dan wilayah-wilayah jajahan. Selain memiliki kantor pusat di Den Haag, Belanda, UNPO juga punya kantor advokasi di Brussel, Belgia, dimana sebagian besar institusi-institusi Uni Eropa berkedudukan. Pada prinsipnya ASNLF mengecam jika bendera bulan bintang dijadikan bendera propinsi Aceh”.
Jurnalatjeh.com: “Jika seandainya bendera BB diterima oleh Pemerintah Pusat jadi bendera propinsi Aceh sebagaimana yang sedang diperjuangkan oleh DPRA sesuai dengan amanah MOU Helsinki, apakah ini berarti spirit yang anda maksudkan tadi mengecil bahkan menghilang?”
Ariffadhillah: “Spirit itu tetap menyala dan tidak akan kendur, dan ASNLF tidak ada urusan dengan mekanisme dalam NKRI, yang jelas ASNLF tetap menggunakan simbol itu (BB – red) mulai dari awal perjuang ASNLF yang dicetuskan oleh Alm Tgk Hasan di Tiro hingga saat ini, dan perlu diketahui bahwa MOU Helsinki itu akan sama nasibnya dengan Ikrar Lamteh yang tetap akan merugikan bagi rakyat Aceh.”
Jurnalatjeh.com: “Apa harapan anda kepada anggota ASNLF yang ada di Aceh dan khususnya rakyat Aceh?”
Ariffadhillah: “Jaga diri baik-baik, jangan terpengaruh dengan isu-isu yang dapat melemahkan semangat perjuangan Aceh Merdeka.”

0 komentar:

Post a Comment